Monday, October 21, 2013

Orang ketiga boleh dihukum


Kuala Lumpur: Orang ketiga yang menjadi punca perceraian boleh dituduh sebagai penjenayah mengikut Akta Kesalahan Jenayah Syariah (Wilayah-wilayah Persekutuan) 1997 (Akta 559) di bawah Undang-Undang Syariah Wilayah-Wilayah Persekutuan.

Ketua Pengarah merangkap Ketua Hakim Syarie Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia (JKSM), Tan Sri Ibrahim Lembut, berkata akta berkenaan yang mendefinisikan orang ketiga sebagai penceroboh institusi kekeluargaan menyatakan individu terbabit juga boleh dikenakan tindakan sewajarnya.


Penguatkuasaan diharap jadi pengajaran


“Tindakan atau hukuman denda RM1,000 dan penjara boleh diambil terhadap individu mahupun pihak ketiga yang mengganggu perkahwinan pihak lain sehingga menyebabkan perceraian.

“Akta ini sudah lama digubal, tetapi tidak dikuatkuasakan mungkin kerana ramai yang tidak tahu mengenainya, dan penguatkuasaannya diharap dapat dijadikan pengajaran atau penghalang kepada keruntuhan rumah tangga,” katanya selepas Bengkel Pengukuhan Institusi Kekeluargaan Islam anjuran Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia, di sini, semalam.

Hadir sama, Pengerusi Jawatankuasa Kerja Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) JKSM, Datuk Kamilia Ibrahim dan Ketua Hakim Syarie Mahkamah Syariah Wilayah Persekutuan, Mohd Amran Mat Zain.

Seminar sehari itu dihadiri lebih 150 peserta daripada pelbagai agensi dan pertubuhan bertujuan memberi pendedahan mengenai isu semasa dalam institusi kekeluargaan.
Berdasarkan statistik, sebanyak 222,701 kes perceraian dalam kalangan orang Islam dicatat sejak 2001 hingga 2011 dan satu daripada punca perceraian disebabkan kehadiran orang ketiga.

Terdahulu, dalam ucapannya, Ibrahim berkata, Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) berjaya menyelesaikan 2,040 atau 81.7 peratus daripada 2,497 aduan membabitkan isu nafkah menerusi proses runding cara sejak ditubuhkan pada 2008.

Sumber :
http://www.bharian.com.my/bharian/articles/Orangketigabolehdihukum/Article

Bola (Sebuah Perumpamaan Hidup)


Di awal tahun ajaran baru, di suatu universitas di USA, CEO Coca Cola, Brian Dyson, berbicara mengenai hubungan antara pekerjaan dan kewajiban ( Komitmen ) hidup yang lain.

"Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar kelima bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.
Tetapi empat bola lainnya "Keluarga", "Kesehatan", "Teman" dan "Spirit" terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka,tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya.

Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa "Apa yang terbaik untuk kita"

Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.

Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata,
"Tidak mungkin saya temukan"

Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap".

Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa dari mana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.

Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat Kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.

Dan akhirnya resapilah :

Masa Lalu adalah Sejarah,
Masa Depan merupakan Misteri dan
Saat Ini adalah Karunia.
Itulah kenapa dalam bahasa Inggris saat ini disebut "The Present".